Oleh: twpkapoposang | Februari 23, 2010

KONDISI EKOLOGI TWP KAPOPOSANG


Parameter fisika perairan Desa Mattiro Ujung pada umumnya sama dengan ciri perairan laut lainnya yaitu salinitas/kadar garam berkisar antara 30–33 permil, tingkat kecerahan tinggi utamanya pada daerah hamparan terumbu, sementara arus air cukup kuat pada daerah‐daerah di luar tubir, utamanya pada pertengahan musim angin barat dan timur (Juni‐Agustus dan Desember‐Februari). Kondisi geografis Desa Mattiro Ujung yang cukup mendukung membuat wilayah daratan pulau masih memungkinkan untuk ditumbuhi oleh beberapa jenis tanaman holtikultura yang cukup ekonomis. Pada beberapa lahan perkebunan penduduk, tanaman-tanaman seperti jagung, ubi, ubi jalar, lombok dan pisang dapat tumbuh dengan baik utamanya pada musim penghujan. Selain tanaman tersebut, lahan Pulau Kapoposang dan Pulau Pandangan yang cukup luas pada umumnya didominasi oleh tumbuhan kelapa.

Paparan terumbu karang cukup luas mengelilingi Pulau Kapoposang dan memanjang ke arah barat. Sementara di Pulau Pandangan, paparan terumbu hampir sama lebar di setiap arah. Beberapa taka dan gusung yang terbentang di sekitar Pulau Pandangan antara lain Gusung Taka Banynyara, Taka Banynyara, Tattoroe, Kampe, Sipakkaluro, Pallawangeng, Timpusu Cakka, Batu Sellae dan Karangan. Berdasarkan hasil perhitungan peta tematik Pulau Kapoposang, didapatkan total luas reef flat adalah sebesar 1.156 Ha,dengan kondisi terumbu karang yang relatif masih baik, khususnya di rataan terumbu di sisi barat laut. Tutupan karang hidup di daerah reef edge cukup tinggi yakni rata‐rata 54% dari total tutupan makrobentik di rataan terumbu. Sedangkan di daerah reef top penutupan karang hidupnya hanya 28%. Pada sisi selatan pulau terlihat adanya cekungan‐cekungan hancuran karang berdiameter 2 hingga 3 meter bekas aktifitas penangkapan ikan dengan menggunakan bom ikan di masa lalu. Walaupun kondisi terumbu umumnya relatif baik, namun persentase karang mati (DC) dan karang mati yang tertutup alga (DCA) masih relatif tinggi (27%).

Kondisi perairan sekitar Pulau Pandangan cukup jernih, di daerah reef top dan reef edge masih dijumpai tutupan karang hidup yang bisa mencapai 32% (kategori sedang), namun sebarannya berada pada kedalaman 4–15 m dekat wilayah tebing terumbu di sisi selatan pulau. Rataan terumbu sisi utara dan barat pulau didominasi oleh hancuran karang, karang mati ditutupi alga dan pasir. Untuk daerah reef edge tutupan karang 23% dari total bottom cover, sedangkan pasir mencapai 28%. Acanthaster yang terlihat di beberapa titik menyebabkan kematian karang dan secara keseluruhan dead coral mencapai 3% di reef top dan 4 % di reef edge. Penggunaan bom di daerah ini juga terlihat dengan kondisi rubble 16%.

Pulau Suranti dan Pamanggangan juga dikelilingi paparan terumbu karang yang sangat luas. Luasan paparan terumbu di Pulau Suranti mengarah ke selatan, sedangkan di Pulau Pamanggangan ke arah barat. Sementara di Pula Gondongbali paparan terumbunya melebar dari utara hingga selatan pulau. Beberapa taka dangusung yang terdapat di Desa Mattiro Matae antara lain Taka Lantang, Taka Esa dan Batu Timpusu di sisi timur Pulau Gondongbali, Gusung Tambakulu di sisi barat Pulau Tambakulu dan Gusung Karangan yang terletak antara Pulau Pamanggangan dan Pulau Suranti. Pada tahun 2001 dilakukan survei laut oleh PPTK Unhas untuk melihat persentase tutupan karang hidup dan karang mati di pulau‐pulau kecil Kabupaten Pangkep, antara lain persentase tutupan karang hidup di Pulau Gondongbali didapatkan 24%, sedangkan di Pulau Suranti sebesar 50%.Selanjutnya dari hasil transek garis tahun 2003, diperoleh kondisi karang Pulau Gondongbali agak memprihatinkan. Karang mati ditutupi alga lebih mendominasi di beberapa wilayah rataan terumbu. Secara keseluruhan tutupan karang mati dengan alga (DCA) mencapai 39% dan pasir (S) 29%. Karang hidup yang hanya 7% (HC), termasuk kategori jelek didominasi oleh karang masif berada di antara kawasan pasir pada kedalaman 2–4 m. Rata‐rata penutupan karang hidup di daerah reef edge hanya 18% dari total bottom cover, sedangkan penutupan pasir kelihatan mendominasi, sekitar 40%.

(Sumber: Laporan Coremap II Kab. Pangkep).


Tinggalkan komentar

Kategori